Senin, 19 Juli 2010

Indikator :
• Mendeskripsikan pengertian kelangkaan
• Mengindentifikasi faktor-faktor penyebab kelangkaan
• Mengindentifikasi pengalokasian sumber daya yang mendatangkan manfaat bagi rakyat banyak


Kita tahu bahwa kebutuhan manusia adalah tidak terbatas, bagaimana dengan alat pemenuhan kebutuhannya? Tentu saja barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut sifatnya terbatas. Oleh karena itu semua kebutuhan manusia yang tidak terbatas itu tidak dapat dipenuhi semuanya, maka manusia harus melakukan pilihan-pilihan dalam memenuhi kebutuhannya.
Kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai sumber daya yang cukup unutk memuaskan kebutuhan kita

Contoh :

• Daya listrik dirumah Andi terbatas, ia harus melakukan pilihan antara memakai AC atau mendengarkan radio.
• Susi hanya membawa Rp. 50.000,- untuk menonton, harga karcis Rp. 30.000,- harga minuman Rp. 10.000,- dan harga makanan Rp. 15.000,- maka susi harus melakukan pilihan membeli makanan atau minuman ketika menonton

Inti masalah ekonomi :

Bahwa kebutuhan manusia adalah tidak tebatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan adalah terbatas, maka timbul pertanyaan penting :
1. apa saja barang yang akan diproduksi? (what)
2. Bagaimana cara memproduksinya ?(how)
3. Untuk siapa saja barang tersebut ?( for whom)

Keterbatasan / kelangkaan barang dan jasa tersebut dikarenakan :

1. Keterbatasan Jumlah yang ada di alam
Karena tidak semua sumber daya langsung dapat diperbaharui, misalnya bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara dll)

2. Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia
Penebangan hutan, pencemaran air, erosi tanah, yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dan mengakibatkan alam tidak dapat maksimal memproduksi hasilnya

3. Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada
Diakibatkan karena keterbatasan kemampuan dan modal, serta teknologi.
Misalnya nelayan hanya menggunakan perahu kayu untuk menangkap ikan, petani hanya mengandalkan musim hujan untuk mengairi sawahnya.

4. Peningkatan kebutuhan manusia yang lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan penyediaan sarana kebutuhan
Menurut Robert Thomas Maltuhs, peningkatan jumlah manusia menurut deret ukur sedangkan peningkatan sumber daya menurut deret hitung, maka terjadi kesenjangan antara peningkatan jumlah manusia dan sumber daya
Misalnya ketika manusia bertambah jumlahnya dan memerlukan rumah, maka diperlukan banyak rumah untuk mencukupi kebutuhan akan rumah tersebut, tetapi karena daya beli dan penyediaan sarana nya terbatas maka tidak semuanya bisa dipenuhi.


Kurva batas kemungkinan produksi / Production Possibility Frontier

Alternatif titik unit pangan unit sandang BY Tamb pangan
A 0 10
B 1 9 1
C 2 7 2
D 3 4 3
E 4 0 4

Kurva dibawah menunjukan batas kemungkinan suatu negara, misalnya jika memproduksi unit sandang 10 unit, maka tidak bisa memproduksiunit pangan Y, tapi jika memproduksi sandang sebanyak 9 unit, maka bisa memproduksi pangan 1 unit, jadi produksi pangan dapat ditambah jika produksi sandang dikurangi




Harus diketahui bahwa lereng (slope) kurva batas kemungkinan produksi adalah negatif, maksudnya jika diputuskan menambah produksi disatu sisi maka harus mengurangi produksi disisi lain.

Secara matematis bisa dibuktikan :

Perubahan sumbu vertikal X2 – x1 = 1-2 = -2 = -1
Perubahan sumbu horizontal Y2 – Y1 9-7 2

Apakah kurva kemungkinan produksi mempunyai keterkaitan dengan penyelenggaraan Negara?

Bisa diibaratkan Negara sebagai suatu perusahaan yang harus dapat mengoptimalkan produksi dari sumber daya (sumber daya alam dan manusia) demi kemakmuran rakyat, sehingga bisa mendatangkan kemakmuran bagi rakyat.

Jika produksi dilakukan diluar kurva maka bisa dikatakan Negara tidak memanfaatkan seluruh potensi yang ada ataupun malah diluar kemampuan Negara tersebut

Jadi Negara harus memperhatikan efisiensi yaitu mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sebaik-baiknya sehingga bisa mengoptimalkan hasil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar